Mustamin al-Mandary
  • Beranda
  • Rumah
  • Hikmah
  • Ruang Kerja
  • Buku
  • Klipping

Diskusi dan Pemaknaan Agama

Menjemput Laylatul Qadr

15/7/2014

0 Comments

 
Picture
Di bulan puasa, ada malam yang dikenal sebagai laylatul qadr. Jatuhnya di malam ke berapa, ada banyak pendapat para ulama. Malam tersebut adalah malam kemuliaan. Seperti yang difirmankan oleh Allah, “Sesungguhnya kami menurunkan (Alquran) pada malam laylatul qadr. Dan tahukah kamu malam laylatul qadr itu? Laylatul qadr itu lebih baik daripada seribu bulan.”


Read More
0 Comments

Puasa Bicara

13/7/2014

0 Comments

 
Picture
Puasa di dalam bahasa Arab disebut al-shiyam. Kata ini memiliki asal-usul dari kata shama, yashumu, shawman dan shiyaman. Pada awalnya, shiyam artinya meninggalkan atau berpantang dari sesuatu. Pada perkembangan selanjutnya, sebagaimana yang didefenisikan di dalam kitab al-Raghib, kata shiyam berarti meninggalkan sesuatu yang berhubungan dengan makanan (tentu saja minuman juga termasuk), pembicaraan, dan perjalanan. Dengan demikian, salah satu makna puasa adalah meninggalkan pembicaraan. Apakah dalam pengertian ini kita tidak diperbolehkan untuk berbicara ketika kita sedang berpuasa?


Read More
0 Comments

Mereguk Hakikat Puasa

5/7/2014

0 Comments

 
Para sufi membagi puasa menjadi puasa lahir dan puasa batin. Dalam defenisi yang lebih detail, puasa meliputi tiga tingkatan: puasa syari’at, puasa tarikat, dan puasa hakikat. Puasa yang dijelaskan oleh Rasulullah Saw dalam berbagai hadits kita sebut puasa syari’at, defenisinya sangat fiqhiyyah, lebih menekankan ke aspek legalitas. Ketika kita mengikuti Rasulullah dalam caranya melakukan puasa: dari sahur, buka puasa, kegiatan ramadhan; maka kita mengikuti puasa tarikat. Dan jika kita bisa menyingkap rahasia puasa sebagaimana yang disingkapkan kepada Rasulullah, kita sampai kepada puasa hakikat. 

Read More
0 Comments

Puasa Menyempurnakan Wujud Manusia

29/6/2014

0 Comments

 
Picture
Kita sangat akrab dengan defenisi puasa yang paling sederhana: menahan makan, minum, hubungan suami istri, dan segala yang membatalkannya dari terbit fajar sampai terbenam matahari. Bahkan, kadang kita mengurangi defenisinya lagi menjadi hanya “menahan makan dan minum saja.” Adapun pengertian dari “segala yang membatalkannya,” kita tidak terlalu perduli. Lalu kita melakukan apa saja di siang hari seperti biasa, bedanya hanyalah bahwa kita sedang puasa. Puasa disederhanakan hanya begitu saja.


Read More
0 Comments
    Picture
    Dad of 3 little angels, suka buku dan sepeda

    Organisasi Islam
    Taqrib Bainal Mazahib
    Nahdlatul Ulama
    Muhammadiyah
    IJABI
    Majulah-IJABI

    ABI
    Ahmadiyah


    Literatur Islam
    Alfeker
    Al-Islam
    Muslim Philosophy
    Kitab Klasik
    Sunnah

    Theosophy
    Filsafat Islam
    Al-Munawwarah

    Ulama
    AGH Quraish Shihab
    Din Syamsuddin
    Imam Ali Khamenei

    Sayyid Husain Fadhlullah
    Sayyid Ali Sistani
    Nasir Makarim Shirazi


    Kategori

    All
    Agama
    Hadis
    Kritik
    Persatuan Islam
    Puasa

    RSS Feed


Powered by Create your own unique website with customizable templates.